Soko Kreatif

Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat Gelar Pelatihan Membatik untuk Disabilitas

Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat, Nurdin mengatakan, kegiatan diikuti 30 pelajar penyandang disabilitas dari sejumlah SLB dan PKBM di Jakarta Pusat.  

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
22 April 2024
Kegiatan pelatihan seni budaya membatik bagi penyandang disabilitas di Gedung Pusat Pelatihan Seni dan Budaya (PPSB) Muhammad Mashabi, Tanah Abang. (Ist/Pemkot Jakarta Pusat)

SUKU Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat, menggelar kegiatan pelatihan seni budaya membatik bagi penyandang disabilitas di Gedung Pusat Pelatihan Seni dan Budaya (PPSB) Muhammad Mashabi, Tanah Abang.

 

Kegiatan pelatihan seni budaya membatik bagi penyandang disabilitas dilaksanakan mulai Rabu (17/4) hingga Selasa (30/4) mendatang.

 

Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat, Nurdin mengatakan, kegiatan diikuti 30 pelajar penyandang disabilitas dari sejumlah SLB dan PKBM di Jakarta Pusat.  

 

Baca juga: Sentra Terpadu Kartini, Temanggung, Jateng, Ajak Siswa Cintai Batik dan Belajar Membatik

 

Selama 10 hari,  para peserta diberikan materi pelatihan seni budaya dasar membatik.

 

"Kami berharap keahlian membatik ini nantinya bisa menopang mereka untuk hidup mandiri," kata Nurdin sebagaimana dilansir situs Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (20/4).

 

Baca juga: Terobosan Promosi dan Inovasi, Omzet Batik Luhur Adiputra Meroket

 

Dijelaskan Nurdin, kegiatan yang didukung  Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan II Jakarta Pusat ini melibatkan pengajar dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sebagai pemateri.

 

Kepala Seksi Pembinaan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat, Sinta Mutiara Sary menambahkan, selama masa pelatihan para peserta diberikan sejumlah materi dasar membatik seperti batik tulis, batik cap dan tie dye atau jumputan. 

 

Baca juga: Industri Kecil dan Menengah (IKM ) Batik Berpeluang Rebut Pasar Seragam Haji

 

Pemberian materi, lanjut Sinta, disesuaikan dengan ragam disabilitas para peserta.

 

"Batik tulis dan batik cap untuk anak disabilitas tuna rungu dengan motorik yang baik. Lalu batik cap dan tie dye untuk penyandang tuna grahita yang mempunyai keterbatasan secara motorik," jelasnya. (SG-2)